Pemerintah Setop Sementara Impor Besi Bekas Dari China-AS

Dugaan Sumber Kontaminasi Cesium-137 pada Udang Ekspor

Pemerintah Indonesia tengah menghadapi isu serius setelah produk udang ekspor nasional terdeteksi terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa sumber kontaminasi tersebut diduga kuat berasal dari impor besi bekas (scrap metal) yang masuk ke industri dalam negeri. Impor bahan logam daur ulang ini, menurut Hanif, didominasi oleh negara-negara maju, di mana China dan Amerika Serikat (AS) disebut menjadi pemasok utama.

besi bekas

Penyelidikan Lanjutan terhadap Dua Sumber Potensial

Hanif Faisol menjelaskan lebih lanjut bahwa kontaminasi Cs-137 kemungkinan berasal dari residu industri peleburan logam atau limbah komersial. Namun, dia menegaskan bahwa sumber pastinya masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. “Ini belum jelas ya, masih didalami oleh Bareskrim, karena dua sumber tadi peluangnya sama antara importasi scrap besi baja maupun dari pelimbahan komersial cesium yang bocor di lapangan,” ujarnya. Penyelidikan ini penting untuk memastikan apakah masalah kontaminasi radioaktif ini murni karena impor atau ada kebocoran domestik.

Kebijakan Penghentian Sementara Impor Scrap Metal

Sebagai langkah antisipatif dan pengetatan keamanan, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara impor besi bekas (scrap metal) ke Indonesia. Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa penghentian ini akan berlaku hingga seluruh pelaku usaha diwajibkan memasang sistem radiation portal monitoring di pelabuhan. Pemasangan teknologi deteksi ini bertujuan untuk menyaring dan mendeteksi zat berbahaya seperti Cs-137 sejak dini di pintu masuk. Langkah ini merupakan kebijakan tegas untuk menjaga kualitas produk ekspor dan keselamatan lingkungan.

Relokasi Warga dan Target Dekontaminasi Kurang dari Sebulan

 

Selain pengetatan impor, pemerintah juga fokus pada penanganan area yang telah terpapar Cs-137. Hanif memastikan bahwa warga yang tinggal di lokasi terdampak, khususnya di titik E dan F, segera disiapkan untuk direlokasi guna mempermudah proses pembersihan (dekontaminasi) secara aman. Proses dekontaminasi, yang difokuskan pada sisa residu peleburan besi dan baja, sudah mencapai lebih dari separuh tahapan dan ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari satu bulan. Percepatan ini sangat krusial untuk memulihkan lingkungan.

Dukungan Logistik dan Sosial untuk Korban Terdampak

Terkait aspek sosial, Hanif menyebut Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, telah mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak. Dukungan yang disiapkan mencakup penyediaan tempat tinggal sementara. Bantuan logistik berupa sembako, hingga pemenuhan kebutuhan pribadi seperti penggantian pakaian warga yang terpapar. Bantuan ini penting untuk memastikan warga terdampak mendapatkan perlindungan dan kenyamanan selama proses dekontaminasi berlangsung.

kim lamarre

priscillaband.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*